DEPOK,JABAR,Klikinews.com – Dalam rangka pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, para dosen Universitas Binawan Jakarta melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan mengangkat tema “Green Economy Ibu-ibu PKK melalui Pelatihan Pembuatan Sabun dan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah”.dari limbah disulap menjadi LifeStyle ramah lingkungan yang diselenggarakan Selasa (19/8/2025).
Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Kemenerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui skema Pengabdian kepada Masyarakat berbasis pemberdayaan Masyarakat,
“Kegiatan ini menjadi wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat,” ujar Ketua Pelaksana Apt. Dyah Ayuwati Waluyo, M.Farm., saat dikonfirmasi media klikinew.com pada Minggu (21 / 9/2025).
Kegiatan pelatihan sabun dilaksanakan pada 19 Agustus 2025 di Balai RW 12, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Acara ini menjadi salah satu rangkaian program PkM yang diinisiasi Universitas Binawan Jakarta.

Dyah menjelaskan, minyak jelantah yang selama ini dibuang sembarangan dan berpotensi menyumbat saluran pipa, mencemari tanah, serta mengganggu resapan air, dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi seperti sabun. “Minyak jelantah bisa disulap menjadi sesuatu yang bermanfaat, sekaligus ramah lingkungan,” tegasnya.
Pelatihan diawali dengan materi mengenai pemurnian minyak jelantah serta teori dasar pembuatan sabun. Tim PkM Universitas Binawan terdiri dari Dyah Ayuwati Waluyo (ketua), dosen Farmasi Frida Octavia Purnomo, dan dosen Manajemen Sugeng Ahmad Riyadi. Dalam penjelasannya, tim menekankan bahwa minyak jelantah tidak dapat langsung digunakan untuk membuat sabun karena berisiko menghasilkan sabun berbau tengik atau gagal terbentuk.
“Oleh karena itu, diperlukan proses pemurnian sederhana dengan menggunakan arang aktif serta pengharum alami dari bahan dapur seperti cengkeh, jahe, dan serai. Proses pemurnian ini membutuhkan waktu 3 hingga 6 bulan sebelum minyak siap diolah,” jelas Dyah lagi,

Usai sesi pemaparan, para ibu-ibu PKK mendapat pembekalan praktik langsung mengenai teknik pembuatan sabun dari minyak jelantah. Proses ini didasarkan pada prinsip saponifikasi, yakni reaksi antara minyak dengan alkali (NaOH) yang menghasilkan sabun.
“Meski proses penyabunan berlangsung relatif singkat, sabun yang dihasilkan memerlukan waktu tunggu cukup lama sebelum siap digunakan. Setelah mengeras, sabun harus disimpan selama 1 hingga 3 bulan untuk memastikan sisa alkali menguap sempurna sehingga produk aman dan nyaman dipakai,” ujarnya,
Kegiatan kemudian berlanjut dengan sesi hands-on pembuatan sabun, di mana para ibu-ibu PKK mempraktikkan langsung proses produksi dengan pendampingan tim PkM Universitas Binawan. Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan mampu mengolah minyak jelantah menjadi produk bernilai ekonomi yang dapat menunjang kemandirian keluarga.
Pengabdian masyarakat ini juga melibatkan mahasiswa Universitas Binawan dari Program Studi Farmasi, yakni Vivi Nurhayati dan Zhifa Putri Anandita. Keterlibatan mahasiswa tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan sosial, tetapi juga menjadi sarana mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan.
“Dengan adanya program ini, tim PkM berharap dapat mendorong lahirnya inovasi ekonomi hijau (green economy) berbasis rumah tangga, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan melalui pemanfaatan limbah minyak jelantah,” tutup Dyah mengakhiri kegiatan PKM (red).
![]()